Jumat, 09 Juni 2017
SERANGAN IBLIS KE 2
Dan inilah ungkapan jawaban dari saya pribadi yang pasti sesuai syariat, yang perlu di ketahui, di percaya, di rekam dalam bentuk lisan atau tulisan atau ingatan oleh orang yang mau beriman dalam menghadapi terror Iblis dengan memakai ungkapan kalimat seperti yang sudah di ajukan AZS kepada saya itu.
Yaitu: untuk urusan azab, itu untuk membuktikan kebenaran pendidikan Islammulkullah yang saya sampaikan, jadi manalah mungkin azab itu menimpa saya yang membawa bukti kebenaran.
Itu jawaban saya untuk pertanyaan dari AZS yang seperti berikut ini:
"Wah boleh dong saya mau...
Kalo misalkan saya minta ente sendiri yg kena azab apa bisa???".
Dan ini:
"Kalo ente sendiri kaga bisa kena azab brrti ente bkn nabi tp nababi....."
Pada Senin pukul 1:59 · Dikirim dari Seluler.
Lalu jawaban saya dalam soal cerita yang mengatakan bahwa:
Nabi Muhammad pernah menyatakan diri bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir atau Nabi penutup atau Nabi akhir zaman atau Nabi yang semacam itu, semua itu hanyalah cerita atau berita atau Hadist dusta yang di ada-adakan oleh Iblis yang di siarkan oleh babu Iblis untuk membuat manusia jadi kafir dan laknat serta pintu tobatnya di tutup sehingga walaupun berjumlah banyak dan mempunyai banyak senjata modern pemusnah massal sampai ratusan gudang-gudang dan bahkan pabrik senjatanya, melawan musuh yang sedikit, tetap tak akan pernah bisa mengikuti jejak langkah Nabi Nuh yang bisa sukses membantu rencana di ayat ke 30 surat Al-Baqarah.
Karena percaya dan ketahuilah bahwa Nabi terakhir yang benar dan asli adalah saya, Nabi Samsudin, Nabi asli yang oleh pengikut Kitab Taurat, Zabur dan Injil biasa mereka tunggu dan puji sebagai MESIAH atau MESSIAS YANG DI JANJIKAN, dan itu adalah HALIFAH yang biasa di sebut HALIFATULLAH atau HALIFAH DARI ALLAH atau HALIFAH YANG DI JANJIKAN OLEH ALLAH yang di maksud di ayat ke 30 surat Al-Baqarah dalam kitab suci Al-Qur'an.
Cukup jelas dan bisa di mengerti bukan.
Jadi penistbatan dan pengakuan saya sebagai Nabi asli yang lahir sesudah lahirnya atau wafatnya Nabi Muhammad, itu tidak memutuskan dan tidak mematahkan juga tidak menyangkal dan tidak keluar dari jalur sanad dan ilmu dan wahyu dan ayat Kitab Al-Qur'an dan syariat islam yang benar dan asli, jelasnya saya hanya keluar dari jalur sanad lama dan ilmu lama dan wahyu dan ayat kitab Al-Qur'an dan syariat Islam yang sudah di tambah aliran sesat oleh Iblis di bantu babu Iblis dan orang atau Habib tolol yang durhakanya sama seperti se orang anak di antara beberapa anak Nabi Nuh, atau oleh Habib palsu, terutama dalam urusan terjemahan dan tafsir ayat kitab Al-Qur'annya.
INGAT HABIB JUGA MANUSIA ADA YANG BISA TOLOL ATAU SESAT.
NABI ADAM SAJA BISA TERTIPU OLEH IBLIS, APALAGI HABIB.
INGAT HABIB JUGA MANUSIA ADA YANG BISA TOLOL ATAU SESAT.
Jadi hati-hatilah kepada orang yang mengaku atau di sebut Habib pembela Islam, tapi menentang pendidikan Islammulkullah.
ITU PASTI HABIB TOLOL ATAU DURHAKA ATAU PALSU DIDIKAN IBLIS DAN BABU IBLIS.
INGAT HABIB JUGA MANUSIA ADA YANG BISA TOLOL ATAU SESAT.
NABI ADAM SAJA BISA TERTIPU OLEH IBLIS, APALAGI HABIB.
INGAT HABIB JUGA MANUSIA ADA YANG BISA TOLOL ATAU SESAT.
Ingat percaya dan ketahuilah bahwa Nabi Muhammad TIDAK DAN BELUM PERNAH MENGAKU SEBAGAI NABI TERAKHIR ATAU SEMACAM ITU, sebagai bukti coba lihat surat yang di kirim Nabi Muhammad kepada orang yang biasa di sebut atau mengaku sebagai kepala Negara di masa itu, bukan melalui hadist yang hanya kata si anu atau menurut riwayat si anu.
Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa ada hadist yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad pernah mengaku sebagai Nabi terakhir atau semacam itu, maka itu pasti hadist palsu karya Iblis yang di siarkan oleh para teroris babu Iblis, penyiar bisikan Iblis.
Demikian juga jika ada yang mengatakan bahwa Halifatullah adalah Nabi Adam dan bahkan semua orang, maka pernyataan itu bohong karya Iblis yang di siarkan oleh babu Iblis penyebar bisikan Iblis.
Coba perhatikan Nabi Muhammad saja tidak memakai gelar pangkat Halifah atau Halifatullah walaupun memberikan nama pangkat jabatan sebagai Halifah kepada para wakil komandan penerus perjuangan beliau.
Dan itu suatu bukti bahwa Nabi Muhammad sudah mempersiapkan kerja untuk menyambut akan adanya halifah yang di rencanakan di ayat ke 30 surat Al-Baqarah, supaya rencana di ayat ke 30 surat Al-Baqarah itu bisa sukses seperti di masa Nabi Nuh, bukan menyambut imam Mahdi apa lagi Dajjal.
( sorry masih di sambung ke halaman berikutnya dan belum saya edit ).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar